TUGAS RISET OPERASI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
MIFTAHUL HUDA SUBANG
JLN.Rancasari Dalam No.B33 Pamanukan Subang
Kode Post 41254 Telp. 0260-7541998
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang maha kuasa, karena atas kebesaran rahmat-nya sehingga tugas Mata Kuliah ''RISET OPERASI'' dapat di selesaikan sebagaimana mestinya.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penyusun ingin berterimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Riset Operasi
IR.Ade Ruskandar,MP
Mengingat kemampuan penyusun yang sangat terbatas maka penyusun menyadari,dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan laporan pengamatan ini di masa yang akan datang dan dapat bermanfaat untuk kita semua.... amien.
Hatur nuhun kasadayana,, Sampurasun ..Rampes..
SUBANG-JAWA BARAT, 20-12-2014
A. Definisi Riset Operasi.
Arti riset operasi (operations research) telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli.
1 . Morse dan Kimball
Mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah
(scientific method) yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai
kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif. Definisi ini kurang
tegas karena tidak tercermin perbedaan antara riset operasi dengan disiplin
ilmu yang lain.
2. Churchman, Arkoff dan Arnoff
Pada tahun 1950-an mengemukakan pengertian riset operasi
sebagai aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah
dalam menghadapi masalah-masalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan
tujuan ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
3. Miller dan M.K. Starr
Mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang
menyatukan ilmu pengetahuan, matematika, dan logika dalam kerangka pemecahan
masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan
tersebut dapat dipecahkan secara optimal.
4.
Mc Closky dan Trefthen
Mengartikan Riset Operasional sebagai suatu metode
pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-operasi militer
selama Perang Dunia II.
5. S.L
Cook
Operations research
dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan, seperangkat teknik,
sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu perluasan dari
disipilin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonomi), suatu disiplin baru,
suatu lapangan kerja, bahkan suatu agama.
B.
Perkembangan Riset Operasi
Sejarah Riset Operasi berawal selama perang dunia ke II yang sangat efektif
sebagai metode penyelesaian masalah militer dengan mengoptimalkan kekuatan
militer dalam menggunakan peralatan perang secara efisien.
Setelah bidang militer yang sudah dinyatakan sukses, industri secara bertahap
mengaplikasi penggunaan riset operasi, pada tahun 1951 dunia industri dan
bisnis dalam riset operasinya memberikan dampak besar pada organisasi
manajemen.
Dan perkembangannya kini berada pada aspek pembagian kerja dan segmentasi
tanggungjawab manajemen dalam organisasi, yang bergantung pada perkembangan
teknologi, dan faktor lain seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan
sebagainya secara sistematis.
C.
Dua faktor yang
berkontribusi dalam pengembangan RO :
a. Kemajuan mendasar
yang dibuat di awal dalam pengembangan teknik yang ada terhadap RO.
b. Perkembangan teknologi
komputer.
D.
Tahapan Studi Riset
Operasi:
Berikut
ini adalah Tahapan utama dalam studi Riset Operasi adalah:
1. Identifikasi permasalahan.
2. Pembangunan/Penyusunan model.
3. Penyelesaian/Analisa model.
4. Validasi/Pengesahan model.
5. Implementasi hasil akhir.
1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah terdiri dari :
Penentuan dan perumusan tujuan yang jelas dari persoalan
dalam sistem model yang dihadapi. Identifikasi perubah yang dipakai sebagai
kriteria untuk pengambilan keputusan yang dapat dikendalikan maupun yang tidak
dapat dikendalikan. Kumpulkan data tentang kendala-kendala yang menjadi syarat
ikatan terhadap perubah-perubah dalam fungsi tujuan sistem model yang
dipelajari.
2. Pembangunan/Penyusunan model.
Penyusunan model terdiri dari :
Memilih model yang cocok dan sesuai dengan permasalahannya.
Merumuskan segala macam faktor yang terkait di dalam model yang bersangkutan
secara simbolik ke dalam rumusan model matematika. Menentukan perubah-perubah
beserta kaitan-kaitannya satu sama lainnya. Tetapkan fungsi tujuan beserta
kendala-kendalanya dengan nilai-nilai dan perameter yang jelas.
3. Penyelesaian/Analisa model.
Analisa model terdiri dari tiga hal penting, yaitu :
· Melakukan anlisis terhadap model yang telah disusun
dan dipilih.
· Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).
· Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis model.
· Memilih hasil-hasil analisis yang terbaik (optimal).
· Melakukan uji kepekaan dan anlisis postoptimal terhadap hasil-hasil terhadap analisis model.
4. Validasi/Pengesahan model.
Analisis pengesahan model menyangkut penilaian terhadap
model tersebut dengan cara mencocokannya dengan keadaan dan data yang nyata,
juga dalam rangka menguji dan mengesahkan asumsi-asumsi yang membentuk model
tersebut secara struktural (yaitu perubahnya, hubungan-hubungan fungisionalnya,
dan lain-lain).
5. Implementasi hasil akhir
Hasil-hasil yang diperoleh berupa nilai-nilai yang akan
dipakai dalam kriteria pengambilan keputusan merupakan hasil-hasil analisis
yang kiranya dapat dipakai dalam perumusan keputusan yang kiranya dapat dipakai
dalam perumusan strategi-strategi, target-target, langkah-langkah kebijakan
guna disajikan kepada pengambilan keputusan dalam bentuk alternatif-alternatif
pilihan.
E.
Model-Model Riset Operasi
Model riset operasi diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut
jenisnya, dimensinya, fungsinya, tujuannya, subjeknya, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah model dalam Jenis dasar, meliputi:
a. Iconic (Physical) Model
Iconic model adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari
suatu sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan
anakanak, potret, histogram, maket dan lain-lain.
b. Analogue Model
Model analogue lebih abstrak disbanding model iconic, karena tak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata.
Contoh
adalah peta dengan bermacam-macam warna merupakan model analog dimana perbedaan
warna menunjukan perbedaan cirri, misalnya biru menunjukan air, kuning
menunjukan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah, dan lain-lain.
c.
Mathematic (Symbolic) Model
Model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini menggunakan seperangkat
simbol matematik untuk menunjukan komponen-komponen (dan hubungan antar mereka)
dari sistem nyata. Namun, sistem nyata tidak selalu dapat diekspresikan dalam
rumusan matematik. Model ini dapat dibedakan menjadi deterministic dan
probabilistic. Model deterministic dibentuk dalam situasi kepastian (certainty).
Model ini
memerlukan penyederhanaan-penyederhanaan dari realitas karena kepastian jarang
terjadi. Model probabilistic meliputi kasus-kasus dimana diasumsikan
ketidakpastian (uncertainty).
F.
Teknik-teknik pemecahan masalah dalam riset
operasi:
1.
Linier Programing
Pengertian Program Linier:
§ Secara Umum :
Linear programming (program linier) merupakan salah satu
teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan
masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan) tetapi hanya
terbatas pada masalah-masalah yang dapat diubah menjadi fungsi linier. Demikian
pula kendala-kendala yang ada juga berbentuk linier.
§ Secara khusus;
Persoalan program linier adalah suatu persoalan untuk
menentukan besarnya masing-masing nilai variable (variable pengambilan
keputusan) sedemikian rupa sehingga nilai funsi tujuan atau objektif
(objective function) yang linier menjadi optimum (maksimum atau minimum)
dengan memperhatikan pembatasan-pembatasan (kendala-kendala) yang ada yaitu
pembatasan ini harus dinyatakan dengan ketidaksamaan yang linier (linear
inequalities).
2.
Metode Dualitas
Secara sitematis, dualitas merupakan alat bantu masalah
Linier Programing, yang secara langsung didefinisikandari persoalan aslinya (LP
Primal).
3.
Metode Transportasi
Merupakan metode yang digunakan untuk mengatur distribusi
dari sumber-sumber yang menyediakan produk, ke tempat-tempat yang membutuhkan,
secara optimal.
4.
Teori Jaringan Kerja (Network Planning)
Adalah gabungan dari dua tekhnik analisi, yaitu Critical
Path Method (CPM) dan Project Evaluation and Review Technique (PERT) yang
digunakan untuk perencanaan, penjadwalan, pengawasan, dan pengambilan keputusan
terhadap proyek yang sedang berjalan.
5.
Metode Simpleks
Metode simpleks adalah suatu metode yg secara matematis
dimulai dr suatu pemecahan dasar yg feasibel (basic feasible solution) ke
pemecahan dasar feasibel lainnya dan dilakukan secara berulang-ulang (iteratif)
sehingga akhirnya diperoleh suatu pemecahan dasar yang optimum.
Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear
program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua,
maka untuk menyelesaikannya digunakan Metode Simplex.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Nilai kanan (NK / RHS) fungsi tujuan
harus nol (0).
2. Nilai kanan (RHS) fungsi kendala harus positif. Apabila
negatif, nilai tersebut harus dikalikan –1.
3. Fungsi
kendala dengan tanda “_” harus diubah ke bentuk “=” dengan menambahkan variabel
slack/surplus. Variabel slack/surplus disebut juga variabel dasar.
4. Fungsi kendala dengan tanda “_” diubah ke bentuk “_” dengan
cara mengalikan dengan –1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan
variabel slack. Kemudian karena RHS-nya negatif, dikalikan lagi dengan –1 dan
ditambah artificial variabel (M).
5. Fungsi kendala dengan tanda “=”
harus ditambah artificial variabel (M).
G.
Manfaat atau kegunaan Riset Operasi
:
1. Merupakan alat untuk pengambilan
keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
2. Riset oprasi berusaha menetapkan
arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah
pembatasan sumber daya terbatas.
3. Memberikan pengembangan dari
beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik,
ekonomi, teori probabilitas dan statistik
4. Memberikan kemudahan dalam
pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan
manajemen.
INTRODUKS
INTRODUKSI
Tidak semua hal dapat di ukur dengan angka. Operasi riset = mencari pemecahan masalah secara optimal. Prosesnya:
1 Identifikasi masalah
2.mengumpulkan data
3. analisa data
4. membuat alternative
5. pemilihan alternative
6. pelaksanaan.
Tidak semua hal dapat di ukur dengan angka. Operasi riset = mencari pemecahan masalah secara optimal. Prosesnya:
1 Identifikasi masalah
2.mengumpulkan data
3. analisa data
4. membuat alternative
5. pemilihan alternative
6. pelaksanaan.
Sejarah riset operasi :
- Analisa kuantitatis tahun 1915, oleh FW Harris : konsep pengawasan inventori.
- Tahun 1931, Walter Stewart : statistik untuk pengawasan kualitas.
- Tahun 1941 saat PD II Inggris membuat metode kuantitatif untuk radar konvoi musuh. Tujuannya, mengetahui kekuatan musuh. Dinamakan : Operation Research in The UK
- Perencanaan Penugasan = alokasi karyawan dengan metode algoritma Hungarian Method :
- Metode untuk meminimumkan biaya : caranya dengan matrik/ tabel yang berisi rincian biaya.
Karyawan
Pek 1 Pek
2 Pek 3
Agung
20 23
34
Nandar
45
15 51
wawan
10
5 4
Langkah
1 = membuat oportunity cost matrix. Tiap baris dikurangi nilai terkecil dari
baris itu.
Langkah
2 = kalau masih ada kolom yang tidak mempunyai nilai 0, maka nilai-nilai kolom
itu dikurangi nilai yang terkecil. Semua baris dan kolom harus punya nilai nol
disebut oportunity cost matrix.
Langkah
3 = gambar garis minimum, yaitu tarik garis datar dan tegak (vertikal) yang
menghubungkan semua angka nol dan melewati nilai terkecil.
Langkah
4 = mengubah total oportunity cost matrix dengan cara : semua angka yang tidak
tergaris dikurangi angka terkecil yang tidak tergaris itu. Angka-angka yang
tergaris ditambahkan dengan angka terkecil yang tidak tergaris itu (kecuali
yang nol).
Langkah
5 = letakkan karyawan pada oportunity cost nol sehingga tiap pekerjaan oleh
satu orang saja (Agung 1, Nandar 2, wawan 3).
- Algoritma untuk memaksimumkan laba : melakukan alokasi karyawan dengan menentukan ukuran keuntungan dan manfaat yang ditimbulkan masing-masing orang.
Langkah
1 = setelah disusun ukuran nilai manfaat per orang, per kegiat-an, mengurangi
nilai-nilai tiap baris dari tabel dengan nilai terbesar dari tabel.
Langkah
2 = Dst sama dengan A.
- Apabila jumlah karyawan tidak sama dengan jumlah pekerjaan (karyawan lebih sedikit), digunakan bantuan dummy variabel.
KONTROL SUPPLY SUPPLY
Jumlah persediaan barang harus
diatur. Persediaan terlalu sedikit mengganggu kelancaran, terlalu banyak bisa
rusak/susut, dsb.
Perusahaan Dagang
Persedian sederhana dengan
menghitung :
1)jumlah
pembelian barang,
2)penggunaannya/penjualannya,
3)belum
memasukkan keterlambatan pengiriman barang.
Asumsi :
a)kebutuhan
barang sepanjang tahun relatif stabil,
b)biaya
pemeliharaan barang tergantung banyaknya barang yang disimpan,
c)biaya
pemesanan sama/tetap,
d)barang
tidak mudah rusak
e)barang
normal dan selalu tersedia di pasar
f)harga
barang relatif stabil.
Biaya Set-up
= biaya tiap kali pesan barang, tidak tergantung jumlah barang/ongkos
angkut/harga barang.
Biaya pemeliharaan
barang = biaya penyimpanan tergantung jumlah barang, contoh : asuransi,
sewa gudang. Bila gudang sendiri dan penyusutannya metode garis lurus, biaya
penyimpanan dianggap tidak ada.
Pembelian yang meminimkan biaya
set-up dan pemeliharaan :
JB = (R/Q Cs) + (Q/2 Ci)
JB
: jumlah biaya
Q
: kuantiti barang
Cs
: biaya set-up
Ci
: biaya penyimpanan.
Jumlah pembelian tiap kali pesan
yang ekonomis :
Q = √ (2R Cs / Ci)
R
: permintaan pasar
Tenggang/jarak waktu pesan yang
ekonomis :
T = Q/R
Model persediaan dengan adanya
keterlambatan barang. Misalnya : datang seorang pembeli, tapi saat itu barang
sedang habis. Pembeli sepakat melakukan pembelian, barang diperoleh 2 hari lagi.
Tambahan biaya terjadi untuk order barang, meminjam ke toko lain, mengantar ke
rumah pembeli, dsb. Jumlah biaya keterlambatan satu tahun :
JB = R Cs + S²
Ci + (Q –S)² Ct
Q
2Q
2Q
Ct
: biaya keterlambatan
Jumlah pemesanan optimum yang baru :
Q = √(2RCs) . √(Ct
+ Ci)
Ci
Ct
Jumlah pesanan tambahan untuk
antisipasi keterlambatan :
S = √(2RCs) . √(
Ct )
Ci Ct + Ci
Perusahaan Pabrikan
Adalah model persediaan barang yang
dibuat sendiri.
P = produksi per tahun.
A = kebutuhan (demand) per tahun.
Asumsi : P > A.
Jumlah persediaan maximum :
Qmax = Q (P – A) / P
Biaya set-up :
Cs pabrik = R/Q Cs
Biaya pemeliharaan :
Ci pabrik = Q/2P (P – A) Ci
Jumlah biaya :
JB = R/Q Cs + (Q/2P (P – A)Ci )
Jumlah pesanan produksi yang
ekonomis :
Q = √ (2RCs)/Ci * √( P / (P – R)
Catatan : perhitungan optimalisasi
pemesanan/pembelian barang telah mengabaikan adanya perubahan harga pokok
berjalan (berubah). Maka, hanya dapat dipakai dalam keadaan ekonomi
normal/stabil.
METODE GRHAPIC & SIMPLEXMETODE GRAPHIC & SIMPLE
METODE GRHAPIC & SIMPLEXMETODE GRAPHIC & SIMPLE
Linear programing : pembuatan
program/rencana yang berdasar asumsi-asumsi linear. Contoh : cara alokasi
sumber daya untuk aktivitas rutin. Persamaan linear ada 2 :
- fungsi yang menyatakan tujuan yang hendak dicapai, misalnya : memaksimum/meminimumkan, contohnya:
Z
= c1X1 + c2X2 + c3X3 + dst
- fungsi yang menunjukkan batas-an-batasan (a)batas fungsional : keterbatasan sumber daya, (b) batas no-negatif : hasilnya harus positif, misalnya : 2x + X < 600, X > 0
Titik optimal adalah titik potong
yang didapat dengan eliminasi dan substitusi fungsi-fungsi persamaan. Hasilnya
nilai maksimal/minimal.
Feasible adalah
daerah yang tidak dilanggar batasan-batasan yang ada. Daerah tidak feasible =
tidak bisa dicapai/direalisasi. Titik sudut feasibel = titik di garis feasibel,
karena titik di tengah daerah tidak/bukan titik batasan (masih ada sisa). Di
samping itu, ada masalah yang memiliki pemecahan optimal lebih dari satu titik
disebut : multiple optimal solution. Suatu masalah mungkin tidak
memiliki daerah feasible, sebab : 1)sifat batasannya tidak memungkinkan
terdapat daerah alternatif pemecahan optimal, 2)salah satu aktivitas tidak
terpenggaruh oleh batasan yang ada (sehingga bisa menngunakan sumber daya
sebanyak-banyaknya).
Metode simplex : formulasi
masalahnya sama dengan pada metode grafik, yaitu untuk memaksimumkan /
meminimumkan. Langkahnya :
- mengubah fungsi tujuan menjadi = 0,
- mengubah batasan-batasan dari (< atau >) menjadi persamaan (=), 2x + y < 600, diubah menjadi 2x + y + S = 600
- menyusun persamaan ke dalam tabel
- memilih kolom kunci
- memilih baris kunci
- mengubah nilai baris kunci
- mengubah nilai di luar baris kunci
- melanjutkan perbaikan.
Contoh :
2x + y < 600
à
2x + y – 600 = 0
X
|
Y
|
X,Y
|
100
200
Dst
|
400
200
|
100,400
200,200
|
Shadow Price = marjinal
value saat kendala kedua dilonggarkan sebesar 1 unit dan nilai Z bertambah.
METODE TRANSPORT & NET WORKINGMETODE TRANSPORT & NET WORKING
Pada tahun 1941, diperkenalkan oleh
: FL Hithcook, dikembangkan oleh TC Koopman. Tahun 1953 ditemukan
pecahan metode transpor dengan linear programming oleh GB Fanzig.
Stepping stone method ditemukan WW Cooper dan A Charens.
Pada tahun 1955 ditemukan Modified Distribution Method (MODI).
Prinsip metode transport : kalau
tempat asal barang itu hanya satu, membaginya mudah. Kalau ada beberapa tempat
asal dan beberapa tujuan akan sulit. Misalnya, dari A dan B akan dipindah ke X
dan Y. Contoh : Tersedianya barang di A = 200 buah, di B = 300 buah.
Kebutuhan di X = 250, di Y = 250. Biaya transpor dari A ke X Rp25,- ke Y Rp10,-
per buah. Biaya dari B ke X Rp11,- ke Y Rp20,-
Rp25,-
A=200 -------------------à
X=250
10,-
11,-
B=300 -------------------à
Y=250
Rp20,-
METODE STEPPING
STONE : Adalah yang paling sederhana, tetapi
lama. Caranya : menyusun data ke tabel alokasi, kemudian secara coba-coba
alokasi diubah agar biaya lebih murah.
X
Y Jumlah
A
25
10 200
B
11
20 300
250
250 500
Setelah tabel tersusun dicoba-coba
dengan mengkali dan menjumlah.
METODE VOGEL
: Adalah alokasi yang paling mudah, tapi kadang hasilnya
kurang optimal. Prosedurnya :
1. susun
data seperti tabel alokasi
2. cari
indeks tiap-tiap baris dan kolom. Indeks = selisih antara nilai yang terendah
dengan kedua terendah dalam tiap baris/kolom.
X
Y Jumlah idx
A
25
10
200 15
B
11
20
300 9
J
250 250
500
idx
14 10
METODE MODI
: Modified distribution :
1. Mengisi
tabel alokasi
2. mencari
nilai baris/kolom
3. menghitung
indeks
4. dst.
Kadang-kadang jumlah kapasitas (A,
B) melebihi kebutuhan (X, Y). Maka ditambah satu kolom boneka disebut dummy
coloum. Kebutuhan dummy coloum sebesar selisih itu.
X
Y Dy Jumlah
A
25
10
0 300
B
11
20
0 300
250 250
100 600
Sebaliknya, bila jumlah kebutuhan
melebihi kapasitas, dibuat baris dummy.
X
Y Jumlah
A
25
10 200
B
11
20 300
Dy 0
0 100
300
300 600
Perencanaan suatu pekerjaan biasanya
memerlukan analisis yang cukup lama, digunakan analisis jaringan kerja. Proyek
adalah suatu pekerjaan yang mulai dikerjakan pada suatu saat dan selesai pada
waktu yang ditetapkan. Model jaringan kerja mulai dikembangkan tahun 1956-1958.
Ada 2 jenis :
(1)PERT = program evaluation and
review tecnic
(2) CPM = critical path method.
Pertama, CPM oleh EL Dupont Co. dalam
pekerjaan bangunan. Dikembangkan oleh Mauchly Ass. PERT pertama oleh
konsultan US Navy. Perbedaan CPM - PERT adalah di penentuan waktu
kegiatan. CPM = deterministik (pasti). PERT = probabilistik. Diagram network/
jaringan kerja adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara kegiatan satu
dengan kegiatan lain dalam satu proyek.
Aktivitas = suatu pekerjaan/tugas
yang perlu waktu, biaya, fasilitas digambarkan dengan anak panah.
Kejadian = event, permulaan
dan akhir suatu kegiatan/batas waktu digambar dengan node lingkaran.
Node-node dan anak panah diberi nomer
sesuai urutan. Nomer kecil untuk awal, yang besar untuk akhir proyek. Kesalahan
menyusun jaringan kerja menyebabkan jaringan kerja berputar-putar tanpa
ujung/pangkal. Network dimulai satu kejadian (initial event). Diakhiri
satu kejadian (terminal event). Dummy activity = kegiatan semu
/boneka yang tidak perlu waktu, biaya, fasilitas digambar dengan anak panah
terputus-putus. Kegunaan dummy : bisa menunjukkan urutan-urutan lebih tepat.
Jalur : rangkaian kegiatan dari awal – akhir proyek. Jalur kritis : jalur
dengan jumlah kebutuhan waktu terpanjang.
Diagram tidak bisa ditampilkan ....
Contoh :
2
A5
D6
0 ------------>
1 ------------------------------> 5
B3
3
E5
C4
F 8
4
Jalur
kritis = 1, 4, 5 = 12 hari
ES
kegiatan E = 5 (lewat A)
EF
kegiatan E = 10 (5+5)
LS
kegiatan E = 7 (nunggu F)
LF kegiatan E = 12 (jalur kritis)
WK
= waktu kegiatan
ES
= waktu start paling awal
EF
= waktu finish paling awal
LS
= waktu start paling akhir
LF
= waktu finish paling akhir
t
= waktu penyelesaian kegiatan
"Slack" adalah waktu bebas
: lama yang dapat ditunda tanpa mempengaruhi umur proyek.
S = LS – ES = LF – EF
Slack E = 7 – 5 = 12 – 10 = 2
Total Float adalah jumlah waktu
menunggu pada suatu kegiatan.
Rumus : TF = LF – ES – WK. Contoh :
TF (E) = 12-5-5 = 2.
Free Float adalah waktu sisa/waktu
tunggu yang ada diantara waktu tercepat. Untuk kegiatan i yang diikuti kegiatan
j, free float-nya : FF = ESj – ESi – Wki. Untuk kegiatan E sulit dihitung FF
nya sebab ada lebih dari satu kegiatan yang mengikuti (A,B,C). TF dan FF jalur
kritis = 0.
thanks ya bang buat postingan R.O ini , biasa baru dapet matkul nya di semester 5 ini ;}
BalasHapusthank's.
BalasHapussangat membantu,
:)
bang, kalo bisa backgroundnya yang user friendly.
BalasHapusbiar para visitor dapat dengan jelas membaca postingannya. susah bacanya, back groundnya tidak sesuai dengan warna postingannya.
Bang bisa kerja soal ini nggak.??
BalasHapusSoal.
Sebuah industri kecil mempunyai 2(dua) jenis barang, barang M dan N dan memproduksinya dengan menggunakan mesin R1 dan R2.
Satu unit barang M diproduksi dengan menggunakan mesinR1 selama 2 menit dan mesin R2 selama 4 menit.sedangkan 1 unit barang N dibuat dengan mengoprasikan mesin R1 selama 8 menit dan mesin R2 selama 6 menit.Dalam satu hari mesin R1 dan R2 beroprasi tidak lebih 8 jam.
Keuntungan bersih dari 1 unit M adalah Rp.200-, dan keuntungan untuk N adalah Rp.300,-
Tentukan berapa keuntungan maksimum yang dapat diperoleh ?