Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara dua orang atau lebih
dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau menimbulkan efek tertentu
yang diharapkan. Komunikasi adalah persepsi dan apresiasi.
Ada 5 komponen penting untuk diperhatikan dalam proses komunikasi, yaitu :
a. Pengirim pesan (sender atau komunikator)
b. Pesan yang dikirimkan (message)
c. Bagaimana pesan tersebut disampaikan (delivery channel atau media)
d. Penerima pesan (receiver atau komunikan); dan
e. Umpan balik (feedback) atau effect
Untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik
secara personal maupun professional paling tidak kita harus menguasai empat
jenis keterampilan dasar dalam berkomunikasi, yaitu :
a. menulis,
b. membaca,
c. berbicara; dan
d. mendengar.
Komunikasi sering dianggap sebagai suatu
kejadian otomatis dan terjadi begitu saja, sehingga seringkali kita tidak
memiliki kesadaran untuk melakukannya secara efektif.
Aktivitas komunikasi adalah aktivitas rutin serta otomatis dilakukan, sehingga
kita tidak pernah mempelajarinya secara khusus, seperti bagaimana menulis
ataupun membaca secara cepat dan efektif ataupun berbicara secara efektif serta
menjadi pendengar yang baik.
Menurut
Stephen Covey
Komunikasi
merupakan keterampilan yang penting dalam hidup manusia. Unsur yang paling
penting dalam berkomunikasi adalah bukan sekedar apa yang kita tulis atau yang
kita katakan, tetapi karakter kita dan bagaimana kita menyampaikan pesan kepada
penerima pesan. Penerima pesan tidak hanya sekedar mendengar kalimat yang
disampaikan tetapi juga membaca dan menilai sikap kita. Jadi syarat utama dalam
komunikasi yang efektif adalah karakter kokoh yang dibangun dari fondasi etika
serta integritas pribadi yang kuat.
Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya sebuah tim
atau seberapapun kuatnya kasus hukum, keberhasilan tidak akan diperoleh tanpa
penguasaan keterampilan komunikasi yang efektif. Keterampilan melakukan
komunikasi yang efektif akan berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan
dari seluruh aktivitas. Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif, maka
kemampuan untuk mengirimkan pesan atau informasi yang baik, kemampuan untuk
menjadi pendengar yang baik, serta keterampilan menggunakan berbagai media atau
alat audio visual merupakan bagian yang sangat penting.
Komunikasi seringkali terganggu atau bahkan dapat menjadi buntu sama sekali.
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam
3 jenis sebagai berikut :
> Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena
lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
> Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan
dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
> Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh
orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
Menurut Cruden
dan Sherman, :
· Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan
persepsi, umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan, pencarian
informasi, penyaringan informasi.
· Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau
lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai
yang dianut .
Ditinjau dari aspek bisnis,
organisasi adalah sarana manajemen (dilihat dari aspek kegiatannya). Korelasi
antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi terletak pada peninjauannya yang
berfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi, tujuan utama komunikasi adalah memperbaiki
organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap saat. Dan dapat
didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit
komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu organisasi
terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies antara satu dengan
lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang / level) dan
sistem organisasi yang kondusif. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan
tahu, tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu
paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Suatu pesan atau informasi yang
disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
1. Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, bila berisi semua
materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai
dengan harapan pengirim pesan
2. Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat mengutarakan gagasannya dalam
jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi
makna, namun tetap menonjolkan gagasannya.
3. Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan, hendaknya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan
mengutamakan penerima pesan.
4. Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang gambalang, pasti
dan jelas.
5. Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah
diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
6. Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, akan memupuk
hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
7. Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda
baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
Pentingnya
Kemampuan Komunikasi Bisnis
Tantangan seorang manajer di masa depan
relatif akan semakin sulit, yang menuntut kemampuan untuk mengkomunikasikan ide
gagasan dan tujuan dalam lingkungan organisasinya serta bagaimana menyampaikan
produk atau jasa yang dimilikinya kepada pelanggan. Di sisi lain, proses
manajemen, adalah suatu aktivitas komunikasi.
Terdapat 6 kendala yang mungkin muncul saat manajer mengkomunikasikan bisnis
organisasinya, yaitu :
a. Struktur komunikasi yang buruk
Struktur komunikasi adalah faktor
esensial, yang menentukan baik-buruknya komunikasi bisnis. Tidak penting apakah
audiencenya hanya satu orang atau ribuan orang dan sekalipun di tengah
bisingnya lingkungan bisnis dan pemasaran, pesan yang disampaikan haruslah
terdengar dan dimengerti. Struktur komunikasi yang baik, mengikuti pola :
- pembukaan
- isi
- penutup
selanjutnya : Umum .Detil . Umum atau Global à Detil à Global
b. Penyampaian yang lemah
Tidak menjadi menjadi masalah,
apakah pesan itu penting atau impresif. Namun apabila disampaikannya tanpa
“sentuhan yang kuat”, hasilnya tidak akan dapat menyakinkan orang lain sesuai
harapan. Disamping itu, meskipun telah dilakukan “sentuhan “ yang sudah tepat
ternyata seringkali juga masih memerlukan waktu untuk mendapatkan respons.
Dengan demikian, pesan yang kuat, tidak boleh seperti lawakan yang tidak lucu.
Pesan yang disampaikan haruslah ‘menyentuh’ secara kuat dan telak, tidak
sekedar mengelus-elus atau mengingatkan.
c. Penggunaan media yang salah
Perlu untuk mempertimbangkan siapa,
dari kalangan atau status sosial mana dan karakteristik unik lainnya dari
sasaran yang kita tuju, sehingga kita dapat memilih media yang tepat. Jika
pesan yang disampaikan sangat kompleks, berikanlah ruang agar audience kita
dapat mencerna pesan tersebut secara lebih leluasa, sesuai kecepatan mereka,
seperti di kamar tidur, kamar mandi, televise, radio, majalah, koran dan lain
sebagainya.
d. Pesan yang campur aduk
Pesan yang campur aduk, hanya akan
menimbulkan kebingungan atau bahkan cemoohan dari audience. Seperti, larangan
untuk memberikan hadiah kepada klien, tetapi pada saat yang sama memberikan
pengecualian untuk klien-klien baru atau pelanggan VIP yang berpotensi besar
pada bisnis perusahaan. Sementara, kriteria dari klien potensial atau pelanggan
VIP tersebut tidak dirinci secara jelas.
e. Salah Audience
Topik yang dipilih hendaknya
relevan dan sesuai dengan ekspektasi audience. Sebagai contoh, misalnya dalam
event pertemuan antara wakil dari Pemerintah dan Pengusaha, namun dalam
presentasi disajikan tentang analisis situasi politik dan pemerintahan,
sedangkan para pengusaha, sebenarnya lebih mengharapkan penjelasan bagaimana
tindakan atau langkah-langkah konkrit yang diambil pemerintah untuk menciptakan
iklim usaha yang kondusif.
f. Lingkungan yang mengganggu
Lingkungan yang mengganggu jelas
merupakan kendala dalam komunikasi, sehingga pesan yang disampaikan tidak dapat
diterima / didengar secara optimal. Seperti Suara penyaji yang tidak cukup
terdengar oleh Audience, Suara keras dari luar ruangan, (seperti raungan sirine
ambulan atau suara lalu lintas yang padat ), Bunyi handphone dari kantong
audience, Interupsi, Sesi bicara yang menegangkan, dsb. Oleh karena itu,
perlunya pemilihan tempat yang tepat serta upaya agar audience fokus dengan
pesan yang disampaikan.
Kendala komunikasi bisnis dapat bermacam-macam, namun dengan kehati-hatian
serta kecermatan, sebagian kendala tersebut akan dapat diatasi. Presentasi yang
disampaikan akan lebih bermakna dengan kendala yang diminimalisir, sehingga
pesan yang disampaikan dapat memberikan efek yang diharapkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi
berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan
teknologi mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi
setiap saat tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di
seluruh belahan dunia.
Tantangan ke depan, bukan saja sekedar menjual produk & jasa perusahaan,
tetapi bagaimana menyampaikan pesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
dapat memberikan manfaat kepada banyak orang dari berbagai ragam budaya, latar
belakang, dan sebagainya. Proses penyampaian pesan atau informasi tersebut,
dapat dilakukan secara satu arah, seperti melalui media elektronik atau media
cetak juga dapat dilakukan secara dua arah (interaktif) melalui jaringan
internet.
Komunikasi
Bisnis dan E – Commerce
Bentuk perdagangan terbaru yang kian
memudahkan penggunaannya kini adalah e-commerce. Secara umum, e-commerce dapat
didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan atau perniagaan
barang dan jasa dengan menggunakan media elektronik.. Media elektronik yang
popular digunakan saat ini adalah internet. Perkembangan teknologi di masa mendatang,
memberikan kemungkinan yang terbuka untuk penggunaan media lain selain
internet.
Di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan /
perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network)
yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet. E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan suatu
komunitas melalui transaksi elektronik serta perdagangan barang, layanan dan
informasi yang dilakukan secara elektronik.
E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu
dengan perusahaan lainnya, antara perusahaan dengan pelanggan (pelanggan), atau
antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan publik. Sistem
E-commerce dapat diklasifikasikan kedalam tiga tipe aplikasi, yaitu :
a. Electronic Markets (EMs)
Sebuah sarana yang menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk melakukan atau menyajikan penawaran dalam sebuah
segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan
fasilitas EMs bagi pelanggan terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu,
sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan
service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan
lebih banyak.
b. Elektronic Data Interchange (EDI)
Sarana untuk mengefisienkan pertukaran
data transaksi-transaksi regular yang berulang dalam jumlah besar antara
organisasi-organisasi komersial. Secara formal, EDI didefinisikan oleh
International Data Exchabge Association (IDEA) sebagai “transfer data
terstruktur dengan format standard yang telah disepakati, yang dilakukan dari
satu sistem komputer ke sistem komputer lain dengan menggunakan media
elektronik”. EDI sangat luas penggunaaanya, biasanya digunakan oleh kelompok retail
besar, ketika melakukan transaksi bisnis dengan para supplier mereka. EDI
memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi
komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem
komputer ke sistem komputer yang lain, tanpa memerlukan hardcopy atau faktur,
sehingga terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam
penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan menggunakan EDI
adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,
respon dan pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat
dilakukan secara elektronik.
c. Internet Commerce
Penggunaan internet yang berbasis
teknologi informasi dan komunikasi untuk aktivitas perdagangan. Kegiatan
komersial ini, seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang
dapat dilakukan di internet, antara lain pemesanan/pembelian barang dimana
barang akan dikirimkan melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke
rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran
penjualan terbukti memberikan keuntungan, antara lain :
> untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet;
> harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya
dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
> internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat
dengan harga yang relatif lebih murah; serta
·> pembelian melalui internet selalu akan diikuti dengan layanan pengantaran
barang sampai di tempat pemesan.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki
beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :
1. Transaksi tanpa batas :
Sebelum era internet, batas-batas
geografi seringkali menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang
ingin go-international, sehingga hanya perusahaan atau individu yang bermodal
besar saja yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri. Dewasa ini, dengan
internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara
internasional, cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di
situs-situs internet tanpa dibatas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan
dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut serta melakukan transaksi
secara on line.
2.Transaksi anonim:
Penjual dan pembeli dalam transaksi
melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak
memerlukan nama dari pembeli sepanjang pembayarannya telah diotorisasi oleh
penyedia layanan sistem pembayaran yang ditentukan, pada umumnya dengan kartu
kredit,
3. Produk Digital dan Non Digital :
Produk-produk digital seperti software
computer, musik dan produk lain yang bersifat digital, dapat dipasarkan melalui
internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek
yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan lainnya.
4. Produk barang tak berwujud :
Banyak perusahaan yang bergerak di
bidang e-commerce menawarkan barang tak berwujud (intangible) seperti data,
software dan ide-ide yang dijual melalui internet.
Implementasi e-commerce pada dunia industri, semakin lama semakin luas tidak
hanya memberikan kemudahan dalam bisnis, tetapi juga mengubah suasana kompetisi
menjadi semakin dinamis dan global. Perkembangan teknologi tidak hanya
mendukung kelancaran dan keberlangsungan suatu aktivitas bisnis, namun juga
menciptakan industri baru dalam komunikasi bisnis.
Penerapan e-commerce, telah menciptakan suatu komunitas tersendiri yang
dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (electronic business community).
Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi dan
berkoordinasi secara intensif dengan memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi
serta teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya seharai-hari. Seperti
halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan
beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri
tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Dengan
perkembangan teknologi e-commerce, maka transaksi tadi dapat dengan mudah
dilakukan, sekalipun kedua pihak yang bertransaksi berada pada sisi geografis
yang berbeda.
Banyak orang mengasumsikan, bahwa e-commerce dan e-bisnis adalah sama. Istilah
e-commerce dan e-bisnis terdengar hampir sama, tapi secara teknis sebenarnya
keduanya berbeda. E-commerce memiliki pengertian yang lebih sempit dibandingkan
e-bisnis, dimana e-commerce adalah sub perangkat atau bagian dari e-bisnis.
E-bisnis memiliki makna yang lebih luas dan menunjuk kepada penggunaan
teknologi untuk menjalankan bisnis yang memberikan hasil atau dampak besar
kepada bisnis secara keseluruhan.
Istilah e-bisnis mengcover semua area bisnis. E-bisnis terjadi ketika
perusahaan atau individu berkomunikasi dengan para klien atau nasabah secara
e-mail, Pemasaran dilakukan melalui internet, menjual produk atau jasa melalui
internet untuk promosi produk dan jasa, dan sebagainya. Sedangkan E-commerce
mengacu kepada penggunaan internet untuk belanja on line, seperti belanja
produk atau jasa melalui internet. Sampel lainnya adalah ketika individu atau
perusahaan membayar sejumlah uang melalui internet.
Di era e-bisnis, Berbagai aktivitas, mulai dari sekedar pembicaraan tekstual
sampai dengan transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas demi batas dan
zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan. Dalam situasi seperti ini,
peluang untuk berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, persahabatan ataupun
lainnya terbuka lebar.
Di Indonesia, internet belum terlalu popular digunakan menjadi media interaktif
bisnis, bukan hanya karena minimnya penetrasi infrastruktur internet ke lapisan
masyarakat, tetapi juga masih banyak pelaku usaha yang belum memahami bagaimana
mengkomunikasikan bisnis melalui jaringan teknologi mutakhir ini.
Hampir semua calon konsumen di Indonesia
masih memiliki keragu-raguaan (skeptis) untuk melakukan transaksi di jaringan
toko maya ini, yang antara lain disebabkan oleh :
a. Masalah Kepercayaan
Mayoritas konsumen di Indonesia masih
belum mempercayai kebenaran sistem penjualan on line, karena takut tertipu
disamping tidak melihat langsung produk yang ditawarkan.
b. Masalah Pembayaran
mayoritas konsumen meragukan keamanan
cara pembayaran yang dilakukannya melalui internet.
c. Masalah Info produk
Keraguan ini timbul, karena calon
konsumen tidak bisa melihat langsung barang yang dijual, sehingga selain tidak
yakin dengan kualitas produk yang ditawarkan juga meragukan kebenarannya.
d. Mayoritas konsumen
Indonesia masih merasa lebih aman serta nyaman
dalam bertransaksi yang dilakukan dengan cara interaksi dua arah secara
langsung.
Bisnis di dalam era globalisasi akan diselenggarakan dalam dukungan penuh suatu
kerja tim yang memiliki kemampuan untuk memadukan :
1. Keuletan bernegosiasi dengan wawasan (vision)
2. Kesabaran dan keuletan hati (tenacity)
3. Fleksibilitas dengan fokus.
Bisnis dalam era globalisasi dilakukan
dengan melintasi jarak, keanekaragaman lingkungan dan waktu secara cepat dan
mudah. Untuk dapat bersaing dan berhasil dalam lingkungan global yang dinamis,
haruslah dibekali dengan kesungguhan, kemampuan dan inovasi serta selalu siap
dan waspada dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat.
Di era globalisasi ini, dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Peran komunikasi bisnis menjadi semakin sangat
penting, yaitu kemampuan membaca, menafsirkan laporan dan informasi dari
lingkungan. Disamping kemampuan menyampaikan gagasan, baik lisan maupun
tertulis secara sistematik.
kesimpulan “
Komunikasi bisnis adalah proses
pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk
kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Di era globalisasi ini, tantangan seorang manajer di masa depan relatif akan
semakin sulit, karena dunia bisnis menghadapi lingkungan persaingan yang
cenderung semakin turbulen. Para manajer perlu membekali diri dengan
keterampilan lintas budaya, berupa kemampuan berinteraksi dengan berbagai ragam
budaya, gaya manajemen / bisnis bangsa lain, maupun kerjasama tim, baik intern
maupun dalam suatu aliansi strategis dengan mitra bisnis. Disini peran
komunikasi bisnis menjadi semakin sangat penting, yaitu kemampuan membaca,
menafsirkan laporan dan informasi dari lingkungan. Disamping menyampaikan
gagasan, baik lisan maupun tertulis secara sistematik.
Di era e-bisnis, Komunikasi berkembang menjadi suatu bisnis tersendiri.
Perkembangan sistim informasi dan teknologi mempercepat proses Globalisasi dan
memberikan peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk mengembangkan usahanya,
melalui berbagai kesempatan menjalin relasi bisnis, pemasaran produk ataupun
lainnya. Melalui e-bisnis, transaksi bisnis telah dilakukan melintasi batas
demi batas dan zona waktu yang hampir pada saat yang bersamaan.
Aktivitas e-bisnis di Indonesia, merupakan tantangan tersendiri bagi para
manajer untuk mengkomunikasikan bisnisnya kepada masyarakat yang mayoritas
skeptis terhadap sistem penjualan on line melalui perbaikan sistem, pemupukan
tingkat kepercayaan masyarakat serta pemberian edukasi yang berkesinambungan.