BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menjaga kelestarian sumber
daya alam, meningkatkan ketahanaan energi dan kualitas lingkungan, dan untuk
pelaksanaan komite dalam rangka menuju masyarakat Ekonomi ASEAN.
Selain itu juga ada kebijakan luar negeri yang di rancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologi, ekonomi suatu negara. Namun semua tujuan itu tidak akan terwujud secara maksimal jika tidak didasari dengan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan . Oleh karena itu kami akan membahas tentang strategi pembangunan yang menjadi salah satu kunci pokok lancarnya pembangunan ekonomi di suatu negara yang berkembang.
Selain itu juga ada kebijakan luar negeri yang di rancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologi, ekonomi suatu negara. Namun semua tujuan itu tidak akan terwujud secara maksimal jika tidak didasari dengan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan . Oleh karena itu kami akan membahas tentang strategi pembangunan yang menjadi salah satu kunci pokok lancarnya pembangunan ekonomi di suatu negara yang berkembang.
1.2 Rumusan
Masalah
Dari latar belakang diatas kami dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian strategi dan strategi pembangunan ekonomi ?
1. Apa pengertian strategi dan strategi pembangunan ekonomi ?
2. Apa saja
macam-macam strategi dalam pembangunan ekonomi ?
3. Bagaimana
cara mengukur keberhasilan pembangunan ?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan arti dari strategi dan strategi pembangunan.
1. Menjelaskan arti dari strategi dan strategi pembangunan.
2. Mendeskripsikan macam-macam strategi baru dalam
pembangunan ekonomi.
3. Mendeskripsikan bagaimana cara mengukur
keberhasilan pembangunan ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian strategi dan strategi pembangunan
Strategi
adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Strategi
pembangunan adalah suatu tindakan
pemilihan atas faktor-faktor yang mempengaruhi yang di jadikan faktor utama
(penentu) pada jalanya proses pertumbuhan.
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam pemilihan strategi pembangunan ekonomi adalah hendak yang akan dicapai.
Apabila yang ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor
yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat pertumbuhan
ekonomi yang rendah, komulasi kapital rendah, dan struktur ekonomi yang berat
ke sektor tradisional yang juga kurang berkembang.
Kunci
dari pembangunan adalah kemakmuran bersama. Pemerataan hasil pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan tujuan pembangunan yang tinggi
dicapai. Tingkat pertumbuhan yang tinggi tanpa disertai pemerataan pembangunan hanyalah menciptakan
perekonomian yang lemah dan eksploitasi sumber daya manusia. Hipotensi kusnets
(1963) yang menyatakan bahwa sejalan
dengan waktu ketidak merataan (inequality) akan meningkat akan tetapi kemudian
akan menurun karena adanya penetesan ke bawah. Sehingga kesenjangan antara kaya
dan miskin semakin besar.
Faktor yang mempengaruhi diberlakukanya
strategi pembangunan yang berorentasi pada penghapusan kemiskinan-kemiskinan
pada dasarnya dilandasi keinginan,
berdasarkan atas norma tertentu, bahwa kemiskinan harus secepat mungkin
dibatasi. Sementara itu strategi-strategi pembangunan yang lain ternyata sangat
sulit mempengaruhi atau memberikan manfaat secara langsung kepada golongan
miskin itu.
A.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi pembangunan
Faktor- faktor yang
mempengaruhi strategi pembangunan antara lain :
Ø
Kependudukan
dan sosial budaya
Ø
Wilayah
dan lingkungan
Ø
Sumber
daya alam serta persebarannya
Ø Kualitas sumber daya
manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ø
Manajemen
sosial
Ø
Kemungkinan
penegembangan
2.2
Macam-macam strategi dalam pembangunan ekonomi
A. Paradigma
Tradisional
Pembangunan
ekonomi pada tahun 1960an mengalami pergeseran makna dari pandangan tradisional
berubah kepandangan baru atau paradgma baru. Konsep pembangunan yang pada
awalnya adalah indentik dengan pertumbuhan atau development with growth berubah menjadi pembanguna tidak lagi
indentik dengan pertumbuhan tetapi pembangunan harus diikuti dengan perubahan
atau development with change.
Konsep
pembangunan yang indentik dengan pertumbuhan ini merupakan kajian dari ATHUR
LEWIS. Di dalam bukunya yang berjudul the theory of economic growth. Lewis Menyebutkan bahwa tujuan utama
pembangunan ekonomi adalah pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi di
negara manapun. Kata kunci untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang
tinggi adalah pembentuk modal . melalui pembentukan modal maka terciptalah industri-industri yang
memberikan nilai tambah tinggi bagi pertumbuhan ekonomi.
Bagi
negara sedang berkembang yang sebagian besar merupakan negara miskin., amatlah
sulit untuk melakukan pembentukan modal, oleh karena itu mengundang investor
asing melalui penanaman modal asing (PMA) dan utang luar negeri tidak dapat di
hindarkan. Konsep pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi didasarkan
pada pengalaman pembangunan di negara-negara Eropa disebut dengan Eropa sentris
atau Eurocentrism (Hettne, dalam
mudrajat kuncoro,2006).
Model pembangunan dengan strategi
mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui pengembangan indusri
memunculkan berbagai permasalah yang umum adalah rusaknya lingkungan, yang
ditandai hutan. Kondisi ini sebagai akibat dari pembangunan industri yang tidak
tertata dengan baik. Perusakan dan pencemaran lingkungan seringkali tidak diperhitungkan
oleh negara,akibatnya biaya sosial yang harus di tanggung masyarakat terlalu
tinggi dan pada akhirnya masyarakat miskinlah
yang menjadi korban.
Masyarakat miskin dengan segala
keterbatasanya, membuat mereka semakin sulit untuk memperbaiki kualitas
hidupnya. Ketidakmampuan secara ekonomi membuat masyarakat miskin tidak ada
pilihan lain untuk sekedar bertempat tinggal yang layak atau berobat ke dokter
karena masalah kesehatan. Belum lagi perubah kawasan pertanian menjadi kawasan
industri mendorong masyarakat untuk beralih profesi dari petani atau buruh tani
menjadi buruh pabrik atau sebaliknya malah tidak bekerja sama sekali sehingga
menimbulkan masalah pengangguran. Model pembangunan industri yang lebih banyak
bersifat capital intensive dari pada labauor intensive semakin memperparah
kondisi pengangguran yang semakin bertambah.
Oleh karena itu maka pembangunan menjadi
dipertanyakan, sebenarnya pembangunan itu ditujukan untuk siapa ??
kegagalan pembangunan di berbagai
negarasedang berkembang menunjukan salah satu bukti kegagalan strategi
pembangunan yang selama ini diyakini kebenaranya. Hasil Pembangunan tidak
seperti yang di harapkan semakin memperkuat ada yang salah dalam proses
pembangunan.pembangunan yang seharusnyamenyebabkan perbaikan atau meningkatkan
kualitas hidup ternyata justru sebaliknya.
B. Paradigma Baru
Menurut
Hendra Esmara dan Meiner (dalam mudjarat k, 2006) bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan syarat yang mutlak diperlukan (necessary) tetapi tidak mencukupi (sufficient) bagi pembanggunan. Pertumbuhan ekonomi hanya mencatat
peningkatan produksi barang dan jasa secara nasional, sedang pembangunan
berdimensi lebih luas dari sekedar pertumbuhan ekonomi.
Menurut Meier, pembangunan tidak
lagi memuja GNP sebagai sasaran pembanunan, namun lebih memusatkan pada proses
pembangunan itu sendiri. Pembangunan ekonomi tidak cukup dengan peningkatan
pendapatan berkapita dalam jangka panjang saja, tetapi yang lebih penting lagi
adalah jumlah penduduk miskin tidak mengalami peningkatan dan distribusi
pendapatan tidak semakin timpang.
Myrdal,
Dudley dan Seers, menyatakan :
Pembangunan
lebih banyak menekankan pada aspek sosial, yaitu pentingnya mengurangi
kemiskinan, tingkat pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Berdasarkan hal tersebut, maka pembangunan haruslah di tujukan pada perluasan
kesmpatan kerja dan pemeratan distribusi pendapatan. Hal inilah yang mendorong
muculnya konsep baru dalam memahami makna pembangunan.
Terdapat
5 (lima) strategi baru dalam pembangunan ekonomi, yaitu :
1.
Strategi
pertumbuhan dengan distribusi
Strategi pertumbuhan
dengan distribusi merupakan strategi pembangunan yang lahir dari kegagalan
pembangunan yang mengutamakan pertumbuhan ekonomi saja tanpa di ikuti dengan
distribusi pendapatan. Perumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan berarti kalau
distribusi pendapatan dalam masyarakat timpang, Dengan demikian strategi
pertumbuhan dan distribusi merupakan strategi pertumbuhan ekonomi yang tinggi
tetapi juga memperhatikan distribusi pendapatan masyarakat. Tujuan dari
strategi ini adalah mengurangi kesenjangan antara golonan kaya dan miskin
supaya tidak semakin timpang.
Implementasi
dari strategi pembangunan ini adalah berupa kebijakan antara lain :
a.
Menciptakan
lapangan kerja
b.
Perhatian
terhadap UMKM (Usaha Mikro kecil dan menengah)
c.
Investasi
pada SDM (Sumber Daya Manusia)
d.
Perhatian
terhadap rakyat miskin kebijakan pemerintah diarahkan pada kebijakan yang
berorentasi pada masyarakat banyak,strategi ini dinamakan juga strategi
pembangunan bersifat populis (populisme).
2.
Strategi
kebutuhan pokok
strategi
kebutuhan poko merupakan strategi pembangunan dengan berdasarkan pada pemenuhan
kebutuhan poko masyarakat. Kebutuhan poko dapat didefinisikan sebagai kebutuhan
yang meliputi pangan,papan, dan sandang, meliputi jasa umum perumahan,
kesehatan, tranportasi, pendidikan.
3.
Strategi
pembangunan mandiri
Strategi
pembangunan mandiri lahir sebagai antitesis dependensia, yaitu strategi
pembangunan yang berorentasi pada negara donatur sebagai pemasok modal melalui
utang luar negri. Kondisi ini melahirkan tingkat ketergantungan yang sangat
tinggi antara negara sedang berkembang dengan negara maju.
4.
Strategi
pembangunan berkelanjutan
strategi
pembangunan berkelanjutan (sustainable
development) lahir sekitar tahun
1970 seiring dengan merebaknya masalah lingkungan. Kesadaran masyarakat yang
sangat tinggi akan pentingnya lingkungan hidup, mendorong beberapa negara untuk
mengadakan pertemuan dan membahas tentang kerusakan lingkungan yang terjadi.
Menurut Lester Brown (1981), konsep subtainable sendiri merujuk pada 4 nilai
utama, yaitu :
a)
Tertinggalnya
transisi energi.
b)
Memburuknya
sistem biologis utama (perikanan laut padang rumput, huta, lahan pertania).
c)
Ancaman
perubahan iklim yang sangan ekstrem (polusi,dampak rumah kaca,bencan banjir
musim panas dan musim dingin yang sangat dingin).
d)
Kurangnya bahan makanan.
Dengan
demikian, strategi pembangunan berkelanjutan merupakan strategi pembangunan
yang beroreintasi pada pentingnya menjaga lingkungan. Pembangunan tidak
semata-mata mengejar nilai ekonomis, tetapi disisi lain juga memperhatikan
ekologi maupun sosial di masa yang akan datang.
Pada
program Milennium Development Goals atau MDGs yang disepakati 189 Negara,
termasuk Indonesia pada konfrensi tingkat tinggi milennium perserikatan Bangsa-Bangsa
pada bulan september 2000 merumuskan 8 (delapan) target pembangunan yang harus
dicapai pada tahun 2015.
Kedelapan
target pembangunan tersebut adalah :
1.
Penghapusan
kemiskinan
2.
Pendidikan
untuk semua
3.
Penyetaraan
gender
4.
Perlawanan
terhadap penyakit
5.
Penurunan
angka kematian anak
6.
Peningkatan
kesehatan ibu
7.
Perlindungan
lingkungan hidup
8.
Kerjasam
gelobal
Program Millennium Development Goals atau MDGs merupakan salah satu program
dunia tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan.
5.
Strategi
pembangunan berdimensi etnik
strategi
pembangunan berdimensi etnik (ethnodevelopment)
lahir dengan latar belakang konflik antara etnis. Konflik antara etnis tejadi
pada negara yang memilih berbagai macam etnis, (multietnis) seperti ras, suku
dan agama yang beragam (heterogen).
2.3
Cara mengukur keberhasilan pembangunan
Pembangunan
seperti yang sudah di tegaskan di atas, tidak dilihat dari sisi ekonomi saja
tetapi juga dari sisi lainya.Oleh karena itu keberhasilan pembangunan sangat
ditentukan oleh faktor ekonomi dan non ekonomi.
Dalam
bukunya Mudrajad Kuncoro (Ekonomika Pembangunan,2006) Menetapkan ada 2 (dua)
indikator utama dalam menentukan keberhasilan pembangunan di negara sedang
berkembang, yaitu indikator ekonomi dan indikator sosial.
Indikator
ekonomi meliputi :
1.
Laju
pertumbuhan ekonomi
Laju
pertumbuhan ekonomi merupakan idikator ekonomi yang paling utama dalam menilai
keberhasilan pembangunan.
2.
Gross
National Product (GNP) atau Pendapatan Nasional Perkapita
Perhitungan pendapatan nasional perkapita dapat diperoleh dengan cara menghitung pendapatan nasional atau GNP suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk.perhitungan perkapita suatu masyarakat pada umumnya dilakukan tipa satu tahun sekali. Antara lain :
Perhitungan pendapatan nasional perkapita dapat diperoleh dengan cara menghitung pendapatan nasional atau GNP suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk.perhitungan perkapita suatu masyarakat pada umumnya dilakukan tipa satu tahun sekali. Antara lain :
a.
Untuk
mengetahui perkembangan suatu negara dari tahun ke tahun.
b.
Sebagai
acuan dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang. Oleh karena itu
perhitungan pendapatan perkapita masyarakat suatu negara adalah sangat perlu
dan penting mengingat besar sekali manfaat yang diperoleh.disamping itu menganalisa
ada tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara dapat dilihat secara sekilas
dari data tersebut.
Kelemahan Pengukuran Pendapatan Perkapita sebenarnya banyak
sekali tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteran
masyarakat suatu negara, tidak hanya dilihat dari faktor ekonomi saja tetapi juga
meliputi faktor-faktor yang lain, seperti faktor sosial, politik, dan
kebudayaan. Oleh karena itu, sejahtera
secara materi belum tentu sejahtera secara lahiriah dan sebaliknya, sejahtera
secara alamiah belum tentu sejahtera secara materi.
3.
Gross
Domestic Product (GDP) per kapita dengan Purcashing
Power Party.
Kelemahan
yang melekat pada sistem perhitungan PDB
selama ini adalah ketidak mampuanya
mengakomodasikan idikator-idikator non-ekonomi
(termasuk lingkungan) sebagai detirminal penting bagi tingkat kesejahteraan.
Ketingka angka PDB nominal tidak bisa berbicara mengenai tingkat kesejahteraan
rill, maka UNDP (united Nations
Development Programme).
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Strategi adalah proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang
organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upya bagai mana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.
Strategi pembangunan adalah suatu tindakan pemilihan
atas faktor-faktor yang dijadikan faktor utama (penentu) pada jalanya proses
pertumbuhan.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi strategi pembangunan antara lain :
v Kependudukan dan sosial
budaya.
v Wilayah dan lingkungan.
v Sumber daya alam serta
persebarannya.
v Kualitas suber daya
manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
v Manajemen nasional.
v Kemungkinan pengembangan
Pada dasarnya, strategi
pembangunan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Adapun era pembangunan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu era pembangunan pada paradigma tradisional dan
era pembangunan pada paradigma baru.
3.2
Saran
Melihat begitu pentingnya strategi dalam pembangunan, maka
hendaknya pemerintah lebih jeli memilih strategi mana yang cocok diterapkan di
negara kita. Sebab, jika strategi yang diterapkan itu salah maka bukan
kemiskinan yang dapat turun. Akan tetapi kemiskinan itu bisa malah semakin
naik. Dan yang terpenting lagi, apapu bentuk strategi yang diterapkan hendaknya
tidak sampai merusak ekosistem alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar